Apa itu Maqam Ibrahim – Mengenal tempat-tempat suci di Masjidil Haram merupakan bagian penting bagi siapa pun yang berencana menunaikan ibadah umroh atau haji. Salah satu lokasi yang sangat dikenal adalah Maqam Ibrahim, sebuah tempat istimewa yang selalu menjadi perhatian ketika berada di area Ka’bah.
Meskipun namanya sangat populer, namun mungkin masih ada yang belum sepenuhnya memahami apa itu Maqam Ibrahim, bagaimana sejarahnya, dan apa keutamaannya.
Maka dari itu, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai Maqam Ibrahim, mulai dari pengertian, sejarah, letak, hingga keutamaan yang dimiliki.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Maqam Ibrahim?
Maqam Ibrahim adalah sebuah batu yang digunakan Nabi Ibrahim AS sebagai pijakan ketika membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS. Pada batu tersebut terdapat jejak kaki Nabi Ibrahim AS yang hingga kini masih terlihat jelas.
Nama “Maqam” di sini bukan berarti makam atau kuburan. Banyak jamaah, khususnya yang masih awam keliru mengira bahwa Maqam Ibrahim adalah kuburan Nabi Ibrahim AS, padahal bukan. “Maqam” diartikan sebagai tempat berdiri atau pijakan. Sehingga Maqam Ibrahim berarti batu tempat berdirinya atau berpijaknya Nabi Ibrahim AS saat melakukan pembangunan kabah.
Baca Juga: Kunjungi 10 Tempat Ziarah di Makkah Ini, Ibadah Lebih Bermakna
Sejarah Maqam Ibrahim
Sejarah Maqam Ibrahim berawal dari pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Ketika proses pembangunan Ka’bah mencapai bagian yang lebih tinggi, Nabi Ibrahim membutuhkan sesuatu untuk dijadikan tempat berpijak agar dapat meletakkan batu-batu pada posisi yang lebih atas. Maka, Nabi Ismail mengambilkan sebuah batu untuk digunakan sebagai tumpuan kaki beliau.
Setelah digunakan hingga selesai, batu tersebut kemudian meninggalkan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim. Bekas telapak kaki tersebut memiliki ukuran dengan panjang sekitar 27 cm, lebar 14 cm, dan kedalamannya kurang lebih 10 cm.
Baca Juga: 12 Tempat Ziarah di Madinah yang Penuh Sejarah dan Keberkahan
Letak Maqam Ibrahim di Masjidil Haram
Maqam Ibrahim terletak di pelataran Masjidil Haram, tepatnya berada pada sisi timur. Jaraknya kurang lebih 20 hasta atau sekitar 9 meter dari bangunan Ka’bah (bagian pintu). Karena posisinya yang strategis, Maqam Ibrahim menjadi salah satu titik yang pasti dilewati jamaah ketika mengelilingi Ka’bah.
Dalam ibadah, posisi Maqam Ibrahim berkaitan erat dengan pelaksanaan shalat dua rakaat setelah thawaf. Jamaah dianjurkan untuk shalat di belakang Maqam Ibrahim, meskipun tidak harus berada tepat lurus di belakangnya karena area tersebut biasanya sangat padat.
Baca Juga: Apa Itu Multazam? Salah Satu Tempat Mulia di Masjidil Haram
Perkembangan Maqam Ibrahim
Karena dulunya berfungsi sebagai pijakan untuk membantu meninggikan bangunan Ka’bah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Maqam Ibrahim dahulu melekat pada dinding Ka’bah. Namun, kemudian pada masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, batu tersebut dipindahkan ke arah timur.
Pemindahan tersebut bertujuan untuk memberi ruang agar jamaah dapat melakukan thawaf dengan leluasa dan tidak mengganggu orang yang melaksanakan shalat di sekitar Maqam Ibrahim setelah thawaf.
Seiring meningkatnya jumlah jamaah yang melakukan thawaf, keberadaan bangunan tersebut dianggap menghambat pergerakan. Karena itu, pada tahun 1387 H/1867 M, Rabithah Alam Islami atau Organisasi Persatuan Dunia Islam mengusulkan agar Maqam Ibrahim ditempatkan dalam bangunan berbahan kaca.
Upaya penyempurnaan terus dilanjutkan pada masa Raja Fahd bin Abdul Aziz dengan menambahkan pelindung kaca bening setebal 10 mm yang tahan panas, dan selesai pada tahun 1418 H.
Kini, Maqam Ibrahim dilindungi oleh kaca dan rangka kuningan yang kokoh, sehingga jamaah dari seluruh dunia dapat melihat jejak kaki Nabi Ibrahim secara jelas.
Baca Juga: Shalat di Hijir Ismail: Hukum, Keutamaan, Jadwal, dan Tips
Keutamaan Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim memiliki beberapa keutamaan yang berkaitan langsung dengan rangkaian ibadah haji dan umroh. Keutamaan tersebut menjadikan Maqam Ibrahim sebagai salah satu tempat istimewa di Masjidil Haram yang banyak dikunjungi oleh para jamaah. Berikut penjelasannya:
1. Menjadi Tempat Shalat Sunnah Setelah Thawaf
Keutamaan pertama dan paling dikenal adalah bahwa Maqam Ibrahim merupakan lokasi yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah menunaikan thawaf tujuh putaran.
Shalat ini dilakukan sebagai penyempurna thawaf sebelum jamaah melanjutkan rangkaian ibadah menuju bukit Shafa dan Marwah untuk melakukan sa’i. Pelaksanaan shalat sunnah di belakang Maqam Ibrahim bukan sekadar kebiasaan, tetapi mengikuti ajaran Al-Qur’an yang memerintahkan agar sebagian dari Maqam Ibrahim dijadikan tempat shalat. Perintah tersebut termuat dalam QS. Al-Baqarah ayat 125.
2. Menjadi Tempat Mustajab untuk Berdoa
Selain digunakan sebagai tempat shalat sunnah, Maqam Ibrahim juga memiliki keutamaan sebagai tempat mustajab untuk memanjatkan doa. Oleh karena itu, para jamaah dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah SWT.
3. Memiliki Nilai Spiritualitas yang Tinggi
Keutamaan lainnya adalah nilai spiritual yang mendalam dari Maqam Ibrahim. Batu pijakan ini menyimpan jejak kaki Nabi Ibrahim AS. Berdiri di dekatnya atau berdoa di sekitarnya menghadirkan suasana penuh ketenangan dan rasa syukur.
Jamaah yang berdoa atau shalat di belakang Maqam Ibrahim tidak hanya mendapatkan keutamaan ibadah, tetapi juga bisa merasakan kedekatan emosional dan spiritual dengan perjuangan Nabi Ibrahim AS dalam membangun Ka’bah.
Baca Juga: 8 Keutamaan Umroh Yang Luar Biasa, Sudahkah Anda Tahu?
Adab Saat Berada di Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim merupakan salah satu tempat yang dimuliakan di Masjidil Haram karena menjadi bukti sejarah berupa pijakan Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah. Karena kedudukannya yang istimewa, jamaah dianjurkan menjaga adab dan etika ketika berada di area ini agar ibadah tetap tertib dan bernilai pahala.
1. Menjaga ketenangan dan tidak berdesakan
Salah satu adab utama adalah tetap tenang dan tidak memaksakan diri untuk mendekat. Area sekitar Maqam Ibrahim selalu dipadati jamaah, sehingga berdesakan justru dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Lebih baik mengambil posisi yang aman namun masih searah dengan maqam ketika hendak melaksanakan shalat sunnah.
2. Tidak mengusap atau mencium kaca pelindung
Sebagian orang mungkin ingin mengusap atau menyentuh kaca yang melindungi Maqam Ibrahim. Hal ini tidak dicontohkan dalam syariat, dan justru dapat mengganggu aktivitas thawaf. Cukup menghormati tempat suci ini dengan berdzikir atau berdoa tanpa melakukan tindakan yang tidak diperlukan.
3. Melaksanakan shalat dua rakaat setelah thawaf
Sesuai tuntunan Nabi Muhammad, jamaah dianjurkan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah thawaf dengan posisi berada di belakang Maqam Ibrahim, tidak harus tepat di depannya. Yang terpenting adalah arah sejalur, bukan lokasi persis di depan maqam.
4. Memberi ruang bagi jamaah thawaf
Area ini berada tepat di jalur thawaf sehingga jamaah harus memberi ruang bagi orang yang sedang bertawaf. Menghindari berdiri terlalu lama di titik-titik yang dapat menutup arus pergerakan thawaf merupakan bentuk adab dan kepedulian kepada sesama jamaah.
5. Memperbanyak dzikir dan doa
Ketika melewati Maqam Ibrahim, jamaah dianjurkan memperbanyak dzikir, membaca shalawat, dan memohon kebaikan kepada Allah.
Baca Juga: Umroh Musim Dingin Jadi Pilihan Banyak Jamaah, Ini Alasannya
Kesimpulan
Maqam Ibrahim merupakan salah satu tempat paling bersejarah dan istimewa di Masjidil Haram. Batu pijakan yang digunakan Nabi Ibrahim AS saat membangun Ka’bah ini bukanlah makam, melainkan simbol perjuangan dan ketaatan beliau dalam menjalankan perintah Allah.
Dari waktu ke waktu, Maqam Ibrahim mengalami perkembangan tata letak dan perlindungan agar tetap dapat dilihat dengan jelas oleh jutaan jamaah yang datang setiap tahun.
Posisi Mawam Ibrahim berada sekitar 9 meter dari Ka’bah menjadikannya bagian penting dalam rangkaian thawaf. Hal itu karena Allah memerintahkan umat muslim menjadikannya sebagai tempat shalat dua rakaat setelah thawaf. Selain itu, Maqam Ibrahim juga dikenal sebagai tempat mustajab untuk berdoa dan memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi setiap jamaah.
Dengan mengenal lebih dalam tentang apa itu Maqam Ibrahim, sejarah, letak, keutamaan dan adab ketika berada di sana, akan membuat pengalaman umroh atau haji dari jamaah semakin bermakna dan penuh penghayatan.
Baca Juga: 6 Persiapan Umroh Pertama Kali, Biar Ibadah Lancar & Berkesan
Umroh Berkesan Bersama Saudaraku
Jika Anda berencana umroh dan ingin memahami tempat-tempat istimewa seperti Maqam Ibrahim secara lebih mendalam, Saudaraku Umrah dan Haji siap mendampingi perjalanan ibadah Anda. Saudaraku merupakan travel umroh Malang terpercaya dan sudah berpengalaman sejak 2002. Kami telah dipercaya oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Saudaraku juga sudah mendaptkan izin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh Nomor U. 42 Tahun 2022. Dan juga sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Nomor 13 Tahun 2022. Legalitas ini menjadi bukti sekaligus jaminan bahwa bersama Saudaraku, perjalanan ibadah Anda akan berjalan aman, lancar dan insya allah mabrur.
Saatnya wujudkan ibadah impian Anda, konsultasikan rencana perjalanan Anda bersama tim Saudaraku sekarang juga. Dapatkan program terbaik dan promo spesial khusus untuk Anda.
