Shalat di Hijir Ismail – Hijir Ismail adalah salah satu tempat istimewa yang ada di kompleks Masjidil Haram. Ibadah di tempat ini memiliki nilai lebih tinggi. Amal ibadah yang bisa dilakukan ketika berada di Hijir Ismail yaitu shalat.
Tidak heran jika shalat di Hijir Ismail menjadi amalan yang sangat diidamkan oleh jamaah haji dan umroh. Banyak orang rela menunggu lama untuk bisa masuk ke area setengah lingkaran ini demi merasakan keutamaan dan keberkahan shalat di dalamnya.
Namun sebelum melaksanakan ibadah di sana, penting bagi jamaah untuk memahami bagaimana hukum shalat di Hijir Ismail, apa saja keutamaannya, bagaimana jadwal masuk yang berlaku, serta tips agar ibadah berjalan lancar. Semua pembahasan tersebut akan dijelaskan secara lengkap dalam artikel ini.
Daftar Isi
ToggleHukum Shalat di Hijir Ismail
Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah, sehingga hukum ibadah di dalamnya mengikuti ketentuan yang berlaku untuk bagian dalam Ka’bah.
1. Hukum Shalat Sunnah di Hijir Ismail
Menurut penjelasan Ustadz Farid Nu’am Hasan dalam laman alfahmu.id, para ulama sepakat bahwa shalat di Hijir Ismail hukumnya boleh, khususnya untuk shalat sunnah dan bahkan disebut mustahab (disukai).
Dasar kebolehan shalat di Hijr Ismail tersebut bersumber dari hadist sahih berikut:
“Dari Ibnu Umar ia berkata: Ketika Rasulullah SAW tiba di Makkah di hari penaklukannya, beliau turun di halaman Ka’bah dan menyuruh Utsman bin Thalhah mengambil kunci, lalu dibukanya pintu Ka’bah. Kemudian masuklah Nabi SAW disusul Bilal, Zaid, dan Utsman bin Thalhah. Pintu Ka’bah pun ditutup, dan mereka berada di dalamnya beberapa saat. Setelah pintu dibuka, Ibnu Umar segera bertanya kepada Bilal, ‘Apakah Rasulullah SAW menunaikan shalat di dalam?’ Bilal menjawab, ‘Ya.’ Ibnu Umar bertanya lagi, ‘Di mana?’ Bilal menjawab, ‘Di antara dua tiang.’” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hadist di atas menjadi landasan para ulama dalam menetapkan bolehnya shalat di dalam Ka’bah, termasuk di Hijir Ismail, karena area tersebut merupakan bagian dari Ka’bah.
Penegasan terkait hukum shalat di dalam Hijir Ismail juga disampaikan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (1/406):
“Shalat sunnah sah di dalam Ka’bah dan di atas punggungnya. Kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat dalam hal ini, karena Nabi pernah shalat di dalamnya sebanyak dua rakaat.”
2. Hukum Shalat Wajib di Hijir Ismail
Adapun mengenai shalat wajib di Hijir Ismail, para ulama berbeda pendapat. Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (1/406) juga menjelaskan:
“Tidak sah shalat wajib di dalam Ka’bah, begitu pula di atas punggung Ka’bah. Sementara, Imam Asy Syafi’iy dan Imam Abu Hanifah membolehkannya, sebab itu masjid, dan itu adalah tempat shalat sunnah maka itu shalat wajib juga sebagaimana bagian luarnya. Bagi kami (Hambaliyah): Allah Ta’ala berfirman: “Di mana pun saja kamu berada, hadapkanlah wajah kamu ke arah itu”, maka tempat shalat di dalamnya atau di atasnya tidaklah mengarah ke arah itu. Sedangkan shalat sunnah lebih ringan dan fleksibel, dalilnya adalah shalat sunnah boleh duduk, dan boleh menghadap ke selain kiblat saat shalat di atas kendaraan.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shalat sunnah di Hijir Ismail adalah amalan yang sah dan dianjurkan. Sedangkan shalat wajib di Hijir Ismail masih terdapat perbedaan pandangan, ada yang memperbolehkan dan ada yang melarang. Meskipun mayoritas ulama memandangnya tidak sah karena tidak terpenuhi syarat menghadap kiblat.
Baca Juga: Cukup 800 Ribuan/Bulan Anda Sudah Bisa Umroh, Begini Caranya!
Keutamaan Shalat di Hijir Ismail
Shalat di Hijir Ismail memiliki keistimewaan tersendiri, salah satunya karena mengikuti amalan Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam. Dalam hadist sahih riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah masuk ke dalam Ka’bah pada peristiwa Fathu Makkah, lalu melaksanakan shalat dua rakaat di dalamnya.
“Beliau memasuki Ka’bah pada tahun penaklukan Makkah dan salat di dalamnya sebanyak dua rakaat.” (HR. Bukhari no. 382 dan Muslim no. 2362)
Karena Hijir Ismail termasuk bagian dari Ka’bah, maka shalat dua rakaat di area tersebut dipandang sebagai ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi, penuh keberkahan, dan menjadi momen istimewa bagi banyak jamaah.
Selain mengikuti sunnah Nabi, sebagian riwayat juga menyebutkan bahwa area Hijir Ismail merupakan tempat dikabulkannya doa, sehingga banyak umat Islam memanfaatkan kesempatan untuk berdoa dan memohon ampunan saat berada di dalamnya.
Baca Juga: Keutamaan Shalat di Masjidil Haram, Pahalanya Luar Biasa Besar!
Jadwal Shalat di Hijir Ismail
Saat ini, otoritas Masjidil Haram memberlakukan pembagian jadwal khusus bagi jamaah yang ingin masuk dan melaksanakan ibadah di Hijir Ismail. Berdasarkan informasi dari The Islamic Information, berikut jadwal shalat di Hijir Ismail
- Untuk jamaah laki-laki mendapatkan waktu ibadah pada malam hari, yaitu pukul 22.00–02.00 dini hari waktu setempat.
- Adapun jamaah perempuan memiliki jadwal khusus pada pagi hari, yaitu pukul 07.30–11.00 waktu setempat.
Pembagian waktu ini bertujuan untuk mengatur arus jamaah agar lebih teratur dan aman, mengingat area Hijir Ismail tergolong sempit dan menjadi salah satu lokasi yang sangat diminati oleh jamaah haji maupun umroh.
Otoritas Masjidil Haram menegaskan bahwa jadwal ini bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu untuk alasan operasional. Perubahan dapat dipengaruhi oleh kegiatan pembersihan, pemeliharaan rutin, atau kondisi tertentu yang membutuhkan penyesuaian. Misalnya, pernah terjadi keterlambatan pembukaan area hingga pukul 08.30 pagi karena adanya proses pembersihan tambahan.
Baca Juga: Apa itu Raudhah? Ini Pengertian Hingga Keutamaannya
Durasi Shalat di Hijir Ismail dan Akses Masuk
Selain adanya jadwal yang dibagi berdasarkan gender, otoritas Arab Saudi juga menerapkan durasi khusus bagi setiap jamaah yang masuk ke dalam Hijir Ismail. Setiap orang umumnya diberikan waktu kurang lebih 10 menit untuk melaksanakan shalat atau berdoa di dalam area tersebut.
Pengaturan durasi ini penting untuk memastikan semua jamaah mendapat kesempatan secara bergiliran dan untuk menghindari kepadatan berlebihan.
Akses menuju Hijir Ismail juga telah ditata secara terkontrol. Jamaah diarahkan masuk melalui pintu barat Masjidil Haram, dengan pengawasan ketat dari petugas demi menjaga keamanan dan kenyamanan para pengunjung.
Para jamaah diimbau untuk selalu mematuhi arahan petugas, mengikuti jadwal yang berlaku, serta menjaga ketertiban saat antre. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Saudi untuk memberikan pengalaman ibadah yang aman, tertib, dan penuh kekhusyukan bagi para tamu Allah di sekitar Ka’bah.
Baca Juga: Umroh Ideal Berapa Hari? Ini Perbandingan Lengkap Setiap Paket
Tips Melaksanakan Shalat di Hijir Ismail
Agar ibadah di Hijir Ismail berjalan lancar dan sesuai aturan, perhatikan beberapa tips berikut:
- Datang Sesuai Jadwal
Pastikan Anda mengikuti jadwal waktu yang ditetapkan. Jadwal dapat berubah, jadi selalu ikuti informasi petugas. - Menunggu Giliran dengan Sabar
Area Hijir Ismail sangat diminati, tunggu giliran masuk yang dimiliki dengan sabar dan tidak memaksakan diri. - Masuk dari Pintu Resmi
Akses masuk hanya melalui pintu barat Masjidil Haram. Jalur ini wajib diikuti agar arus jamaah tetap tertib. - Maksimalkan Waktu 10 Menit
Setiap jamaah diberi waktu sekitar 10 menit. Gunakan untuk shalat sunnah dan berdoa tanpa berlama-lama atau berfoto. - Jaga Adab & Ketertiban
Hindari mendorong, berbicara keras, atau membuat keributan. Suasana tenang membantu semua jamaah beribadah dengan khusyuk. - Utamakan Keselamatan
Jika kondisi tubuh kurang fit atau area sangat padat, pertimbangkan untuk menunggu waktu yang lebih longgar. - Patuhi Arahan Petugas
Semua aturan dibuat demi keamanan dan kelancaran ibadah. Mengikuti petugas adalah bagian dari menjaga ketertiban.
Baca Juga: Apa Itu Badal Umroh? Ini Pengertian, Hukum Hingga Tata Caranya
Kesimpulan
Melaksanakan shalat di Hijir Ismail memiliki keistimewaan tersendiri, karena area ini merupakan bagian dari Ka’bah. Shalat sunnah di dalamnya hukumnya sah dan dianjurkan, sementara shalat wajib masih diperselisihkan para ulama.
Shalat di Hijir Ismail dianggap istimewa karena mengikuti sunnah Nabi dan diyakini sebagai lokasi yang mustajab untuk berdoa.
Saat ini, pemerintah Arab Saudi menerapkan jadwal dan durasi khusus untuk menjaga kelancaran ibadah di area yang sempit tersebut. Jamaah laki-laki hanya boleh masuk pada malam hari, sementara perempuan mendapat jadwal pagi.
Setiap orang diberi waktu sekitar 10 menit dengan akses masuk yang dikontrol ketat melalui pintu barat Masjidil Haram.
Agar ibadah lebih nyaman dan tertib, jamaah dianjurkan mengikuti berbagai tips melaksanakan shalat di Hijir Ismail, seperti datang sesuai jadwal, antre dengan sabar, mematuhi petugas, menjaga adab, serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk shalat dan berdoa.
Dengan memahami hukum, keutamaan, jadwal, dan tata tertibnya, jamaah dapat melaksanakan shalat di Hijir Ismail dengan lebih khusyuk, aman, dan sesuai tuntunan syariat. Semoga Allah mudahkan Anda untuk bisa berkunjung dan melaksanakan ibadah shalat langsung di Hijir Ismail.
Baca Juga: Umroh Bersama Keluarga, Ini Keutamaan dan Tips Persiapannya
Raih Keutamaan Ibadah di Hijir Ismail bersama Saudaraku
Jika Anda berencana menunaikan umroh maupun haji dan ingin merasakan langsung keistimewaan beribadah di Hijir Ismail, pastikan perjalanan Anda didampingi oleh travel amanah. Dengan pengalaman sejak 2002, Saudaraku menjadi salah satu pilihan terbaik travel umroh dan haji terpercaya di Malang.
Selama lebih dari dua dekade, ribuan jamaah dari berbagai wilayah telah mempercayakan perjalanan ibadahnya kepada Saudaraku. Tidak terbatas pada jamaah dari Malang, tetapi juga dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jember dan lainnya.
Saudaraku telah memiliki izin resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh Nomor U. 42 Tahun 2022. Serta menjadi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Nomor 13 Tahun 2022.
Konsultasikan perjalanan umroh maupun haji Anda bersama tim Saudaraku sekarang juga, dapatkan informasi lengkap terkait paket, jadwal, dan promo spesial.
