Apa Itu Rukun Yamani? Ini Penjelasan Lengkapnya

apa itu rukun yamani

Apa Itu Rukun Yamani – Ka’bah adalah kiblat bagi seluruh umat Muslim di dunia, dan menjadi pusat ibadah dalam pelaksanaan haji dan umroh. Saat melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah, setiap jamaah dianjurkan untuk memperhatikan rukun-rukun yang ada di Ka’bah. Salah satu rukun yang penting untuk diketahui adalah Rukun Yamani.

Banyak jamaah yang mungkin lebih fokus pada Hajar Aswad, padahal Rukun Yamani juga memiliki keutamaan dan sunnah untuk disentuh. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Rukun Yamani, mulai dari pengertian, letak, hukum, hingga tata cara menyentuhnya dengan benar.

Pengertian Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka’bah yang sejajar dengan Hajar Aswad, tepatnya di sudut barat daya. Disebut demikian karena jika ditarik garis lurus ke selatan, sudut ini sejajar dengan arah Yaman.

Berbeda dengan Hajar Aswad yang biasanya dicium, Rukun Yamani disunahkan untuk diusap saat tawaf. Kebiasaan ini meneladani Rasulullah SAW yang selalu mengusap Rukun Yamani, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khattab:

“Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, sejak aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengusapnya, baik dalam keadaan sempit maupun lapang.” (HR. Muslim)

Dengan demikian, Rukun Yamani memiliki posisi khusus di Ka’bah dan menjadi salah satu rukun yang disunahkan untuk diusap oleh jamaah haji dan umroh.

Letak dan Ciri Rukun Yamani

Rukun Yamani terletak di sudut barat daya Ka’bah, yang menghadap Yaman. Posisinya sejajar dengan Hajar Aswad, tetapi berbeda arah.

Ciri-cirinya:

  • Sudut yang kiswahnya terbuka.
  • Mudah dijangkau dibanding Hajar Aswad, sehingga jamaah yang tawaf dekat Ka’bah biasanya bisa menyentuhnya dengan mudah.
  • Wanginya khas dan harum, seperti disebutkan oleh beberapa jamaah.

Karena letaknya strategis, Rukun Yamani sering menjadi perhatian setelah Hajar Aswad saat jamaah tawaf.

Hukum Menyentuh Rukun Yamani

Menyentuh Rukun Yamani termasuk sunnah, yaitu karena dicontohkan Rasulullah SAW. Beberapa sahabat seperti Ibnu Abbas, Jabir RA, Abu Hurairah, dan Ubaid bin Umar juga selalu menyentuh Rukun Yamani saat tawaf. Keutamaan Rukun Yamani antara lain:

  • Menghapus kesalahan seperti disebutkan oleh Ibnu Umar.
  • Menemui malaikat yang selalu mengucapkan “Amin” di sudut tersebut, sebagaimana dijelaskan Ibnu Abbas.
  • Mengikuti sunnah Rasulullah SAW, yang selalu menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad.

Namun, penting diingat bahwa tidak dianjurkan berdesak-desakan atau memaksakan diri untuk menyentuh Rukun Yamani. Sahabat Jabir bin Zaid menekankan bahwa jika Rukun Yamani sedang senggang, jamaah boleh menyentuhnya, tetapi jika sedang ramai, sebaiknya berlalu saja.

Cara Mengusap Rukun Yamani

Berikut tips menyentuh Rukun Yamani saat tawaf:

  1. Dekatkan diri ke sudut Ka’bah pada putaran tawaf.
  2. Usahakan menyentuh dengan tangan kanan, mengikuti sunnah Nabi.
  3. Jika area ramai, jangan mendorong jamaah lain. Tunggu momen yang aman.
  4. Setelah menyentuh, bisa membaca doa: “Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzaban nar”
  5. Bagi perempuan, mengikuti riwayat Aisyah RA, menyentuh Rukun Yamani tidak wajib dan dianjurkan untuk membiarkan berlalu jika ramai.

Dengan cara ini, menyentuh Rukun Yamani bisa dilakukan dengan aman dan tetap mengikuti sunnah.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Beberapa kesalahan yang sering terjadi:

  • Berdesak-desakan demi menyentuh Rukun Yamani.
  • Mendorong jamaah lain, terutama saat area tawaf padat.
  • Mengabaikan etika ibadah karena terlalu fokus pada menyentuh sudut Ka’bah.

Intinya, menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah, bukan kewajiban. Yang penting adalah tetap tawaf dengan khusyuk dan mengikuti etika ibadah.

Kesimpulan

Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka’bah yang menghadap Yaman, disunahkan untuk disentuh saat tawaf mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Letaknya lebih mudah dijangkau dibanding Hajar Aswad, memiliki wangi khas, dan menyimpan keutamaan spiritual yang penting.

Menyentuh Rukun Yamani harus dilakukan dengan tata cara yang baik, menghindari desak-desakan, serta tetap memperhatikan kondisi sekitar. Dengan memahami pengertian dan cara menyentuhnya, ibadah tawaf menjadi lebih lengkap dan khusyuk.

Bagikan:

Artikel Terbaru

Klaim Promo Terbaru