Calon Jamaah Harus Tahu! Ini Tata Cara Tawaf Sesuai Sunnah

Tata cara tawaf sesuai sunnah

Tata cara Tawaf – Dalam pelaksanaan haji dan umroh, terdapat rukun-rukun yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah agar ibadahnya sah dan diterima. Tawaf merupakan salah satu rukun dari pelaksanaan ibadah haji maupun umroh.

Oleh karena itu, setiap calon jamaah haji maupun umroh wajib memahami tata cara tawaf yang benar sesuai sunnah Rasulullah saw sebelum melaksanakannya. Pemahaman yang kurang tepat dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahan dalam pelaksanaan tawaf, yang berakibat tawaf menjadi kurang sempurna atau bahkan tidak sah.

Maka, dalam artikel ini akan dibahas tentang tata cara tawaf sesuai sunnah beserta dengan syarat dan tips pelaksanaan.

Syarat Sah Tawaf yang Wajib Diketahui Jamaah

Sebelum membahas tata cara tawaf secara rinci, jamaah perlu memahami syarat sah tawaf. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka tawaf dianggap tidak sah. Dilansir dari laman NU Online berikut syarat sah tawaf yang perlu diperhatikan:

1. Memenuhi Syarat Sah Shalat

Jamaah wajib dalam keadaan suci dari hadas dan najis, menutup aurat, serta berniat tawaf. Tawaf memiliki kedudukan seperti shalat, namun jamaah diperbolehkan berbicara seperlunya selama tawaf berlangsung, selama tetap menjaga adab dan kekhusyukan.

2. Ka’bah Berada di Sebelah Kiri Jamaah

Selama melakukan tawaf, Ka’bah harus terus berada di sebelah kiri. Pundak jamaah sebelah kiri harus lurus terus dengan arah kiblat dan tidak diperbolehkan memalingkan badan ke arah lain.

3. Putaran Berlawanan Arah Jarum Jam dan Dimulai dari Hajar Aswad

Tawaf harus dilakukan dengan arah berlawanan jarum jam dan dimulai dari Hajar Aswad. Titik ini menjadi awal setiap putaran tawaf dan tidak boleh diganti dengan titik lain.

4. Tawaf Dilakukan Sebanyak Tujuh Putaran

Jumlah putaran tawaf harus genap sebanyak tujuh kali. Setiap putaran dihitung sejak sejajar dengan Hajar Aswad hingga kembali ke titik yang sama. Jika kurang dari tujuh putaran, tawaf belum dianggap sah.

Tata Cara Tawaf yang Benar Sesuai Sunnah

Berikut penjelasan tata cara tawaf secara runtut dan mudah dipahami agar jamaah tidak bingung saat praktik di Masjidil Haram.

1. Idhtiba’ bagi Jamaah Laki-laki

Sebelum memulai tawaf, jamaah laki-laki disunnahkan melakukan idhtiba’, yaitu mengenakan kain ihram dengan posisi bagian tengah kain berada di bawah ketiak kanan, sementara ujung kain disampirkan ke pundak kiri. Dengan demikian, pundak kanan dalam keadaan terbuka, sedangkan pundak kiri tertutup.

2. Berniat Tawaf

Tata cara tawaf dimulai dengan niat di dalam hati, tidak harus diucapkan keras-keras. Contoh niat tawaf umroh:

“Saya niat tawaf umroh tujuh putaran karena Allah Ta’ala.”

3. Memulai Tawaf dari Hajar Aswad

Setelah berniat, jamaah berdiri sejajar dengan Hajar Aswad. Jika memungkinkan, jamaah dianjurkan untuk mencium Hajar Aswad. Namun jika kondisi padat dan sulit, cukup dengan menyentuhnya dengan tangan, lalu mencium tangan. Atau mengisyaratkan tangan ke arah Hajar Aswad. Tidak perlu memaksakan diri hingga menyakiti orang lain, karena hal tersebut justru bertentangan dengan adab ibadah.

Hal demikian diamalkan sebagai bentuk penghormatan kepada Hajar Aswad dan ini dilakukan ketika setiap kali memulai putaran tawaf.

4. Membaca Takbir

Setelah mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya dengan tangan, lalu mencium tangan atau mengisyaratkan tangan ke arah Hajar Aswad, dilanjutkan dengan membaca takbir:

“Bismillahi wallahu akbar”

Takbir ini menandai dimulainya putaran tawaf dan dilakukan dengan penuh penghayatan kepada Allah SWT.

5. Berjalan Mengelilingi Ka’bah Sebanyak 7 Putaran

Jamaah kemudian berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam, dengan posisi Ka’bah selalu di sebelah kiri. Satu putaran dihitung dari Hajar Aswad hingga kembali lagi ke Hajar Aswad. Lakukan hingga genap tujuh putaran.

Bagi jamaah laki-laki pada tawaf tertentu (tawaf qudum atau tawaf umroh), disunnahkan melakukan ramal, yaitu berjalan agak cepat pada tiga putaran pertama, sedangkan empat putaran berikutnya berjalan normal.

6. Membaca Doa Sesuai Kebutuhan

Dalam tata cara tawaf, tidak ada doa khusus yang wajib dibaca di setiap putaran. Jamaah bebas membaca doa apa pun sesuai kebutuhan, dzikir, istighfar, shalawat, atau ayat Al-Qur’an.

Namun, ada satu doa yang dianjurkan dibaca saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad:

“Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar.”

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”

7. Menyelesaikan Tawaf di Hajar Aswad

Putaran ketujuh berakhir saat jamaah kembali sejajar dengan Hajar Aswad. Di titik ini, jamaah boleh kembali mengisyaratkan tangan ke arah Hajar Aswad sebagai tanda selesainya tawaf. Dengan demikian, tata cara tawaf telah selesai dilaksanakan secara sempurna.

8. Shalat Dua Rakaat di Maqam Ibrahim

Setelah selesai tawaf, jamaah dianjurkan menuju ke Maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.

9. Meminum Air Zam-zam

Selanjutnya, jamaah dianjurkan untuk meminum air zam-zam.

Tips Melaksanakan Ibadah Tawaf

Agar ibadah tawaf dapat dilaksanakan dengan lancar, sah, dan penuh kekhusyukan, jamaah perlu mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa tips yang dapat penting untuk diperhatikan:

1. Memahami Tata Cara Tawaf Sejak Awal

Sebelum melaksanakan tawaf, jamaah dianjurkan mempelajari niat, arah putaran, jumlah putaran, serta sunnah-sunnah tawaf agar ibadah dapat dilakukan dengan benar dan tidak menimbulkan keraguan.

2. Menjaga Kondisi Fisik dan Kesehatan

Tawaf membutuhkan tenaga karena dilakukan dengan berjalan kaki di tengah keramaian. Jamaah sebaiknya memastikan tubuh dalam kondisi fit dan tidak memaksakan diri jika merasa lelah.

3. Bersikap Tenang dan Tidak Tergesa-gesa

Kondisi Masjidil Haram yang ramai adalah hal yang wajar. Jamaah dianjurkan tetap sabar, tenang, dan fokus pada ibadah tanpa berdesakan atau terburu-buru.

4. Tidak Memaksakan Diri Melakukan Sunnah

Mencium Hajar Aswad merupakan sunnah, bukan kewajiban. Jika kondisi tidak memungkinkan, jamaah cukup memberi isyarat sambil bertakbir demi menjaga keselamatan dan kekhusyukan. Begitupun juga terkait sunnah mengusap Rukun Yamani.

5. Memperbanyak Doa dan Dzikir

Dalam tawaf tidak ada doa khusus yang wajib dibaca di setiap putaran. Jamaah bebas berdoa dan berdzikir sesuai kebutuhan pribadi dengan penuh keikhlasan.

6. Menjaga Wudhu Selama Tawaf

Wudhu merupakan syarat sah tawaf. Oleh karena itu, jamaah perlu berhati-hati agar wudhu tidak batal selama pelaksanaan tawaf.

7. Mengikuti Arahan Pembimbing

Bagi jamaah yang berangkat bersama rombongan, mengikuti arahan pembimbing atau petugas sangat membantu agar tawaf dilaksanakan dengan tertib dan sesuai tuntunan sunnah.

Kesimpulan

Tawaf merupakan salah satu rukun utama dalam ibadah haji dan umroh yang wajib dilaksanakan sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah saw. Oleh karena itu, setiap calon jamaah perlu memahami dengan baik syarat sah tawaf, urutan pelaksanaan, serta adab dan sunnah-sunnahnya agar ibadah yang dilakukan sah dan bernilai sempurna di sisi Allah SWT.

Semoga pemahaman tentang tata cara tawaf ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan perjalanan ibadah haji dan umroh dengan lebih mantap.

Ibadah Lebih Nyaman Bersama Saudaraku

Memahami tata cara tawaf secara teori saja belum cukup tanpa praktik yang benar. Oleh karena itu, pendampingan dari travel umroh maupun haji yang berpengalaman menjadi hal penting.

Saudaraku merupakan travel umroh di Malang yang siap mendampingi perjalanan ibadah Anda menuju Tanah Suci. Dengan pengalaman melayani jamaah sejak tahun 2002, Saudaraku berkomitmen membantu jamaah menjalankan ibadah umroh maupun haji dengan nyaman, tenang, dan sesuai sunnah.

Saudaraku juga telah mendapatkan legalitas resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh, sebagaimana yaitu Nomor U. 42 Tahun 2022. Tidak hanya itu, Saudaraku juga sudah memiliki legalitas sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus dengan izin Nomor 13 Tahun 2022.

Puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya dari Jawa Timur telah mempercayakan perjalanan ibadah haji dan umrohnya bersama Saudaraku. Klik tombol berikut untuk konsultasi terkait biaya, jadwal, promo dan informasi lainnya secara lengkap.

Banner Konsultasi Umroh & Haji

Bagikan:

Artikel Terbaru

Klaim Promo Terbaru