Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, tawaf menjadi salah satu rangkaian ibadah yang paling utama dan tidak bisa dipisahkan dari perjalanan spiritual seorang jamaah. Setiap jamaah yang datang ke Baitullah akan melakukan tawaf dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Namun, tidak sedikit jamaah yang belum memahami bahwa tawaf memiliki beberapa macam, dengan tujuan, waktu pelaksanaan, serta hukum yang berbeda-beda. Oleh karena itu, memahami macam-macam tawaf dan pengertiannya sangat penting agar ibadah haji maupun umroh dapat dilakukan dengan benar, sah, dan sesuai tuntunan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap 6 jenis-jenis tawaf dalam ibadah haji dan umroh beserta pengertiannya.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Tawaf?
Secara bahasa, tawaf berarti berkeliling. Sedangkan secara istilah, tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir kembali di Hajar Aswad, dengan Ka’bah berada di sebelah kiri jamaah.
Dalam ibadah haji dan umroh, tawaf memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan, ada jenis tawaf yang menjadi rukun, sehingga jika tidak dilaksanakan, ibadah haji atau umroh tidak sah.
Dalam pelaksanaannya, tawaf tidak hanya berupa gerakan fisik, tetapi juga mengandung makna spiritual yang dalam, yaitu ketaatan, ketundukan, dan kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT.
Macam-Macam Tawaf dan Pengertiannya
Secara umum, terdapat beberapa jenis tawaf yang perlu diketahui oleh jamaah. Berikut penjelasan lengkap mengenai macam-macam tawaf dan pengertiannya.
1. Tawaf Qudum
Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan oleh jamaah haji saat pertama kali tiba di Makkah, sebelum memulai rangkaian ibadah haji lainnya. Tawaf ini sering disebut sebagai tawaf selamat datang.
Tawaf qudum dilakukan oleh jamaah haji yang melaksanakan haji ifrad dan haji qiran sebagai bentuk penghormatan sekaligus penyambutan terhadap Baitullah. Kehadiran tawaf qudum menjadi simbol kedatangan seorang tamu ke rumah Allah dengan penuh adab dan pengagungan.
Dari sisi hukum, tawaf qudum bersifat sunnah, sehingga tidak melaksanakannya tidak membatalkan ibadah haji. Meski demikian, tawaf ini sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan dan nilai ibadah tersendiri bagi jamaah yang mampu melaksanakannya.
2. Tawaf Ifadah
Tawaf ifadah adalah tawaf yang dilakukan jamaah haji setelah wukuf di Arafah. Tawaf ini dilakukan setelah jamaah kembali ke Makkah, umumnya pada tanggal 10 Dzulhijjah atau pada hari-hari tasyrik. Tawaf Ifadah termasuk dari bagian yang tidak boleh ditinggalkan (menjadi rukun haji), sehingga setiap jamaah harus melaksanakannya.
Apabila terdapat jamaah yang tidak melaksanakan Tawaf Ifadah ini, maka dapat menyebabkan ibadah haji yang dilaksanakan tidak sah. Selain itu, kelalaian dalam melaksanakan Tawaf Ifadah juga tidak bisa diganti dengan dam.
3. Tawaf Wada’
Tawaf wada’ adalah tawaf perpisahan yang dilakukan oleh jamaah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Baitullah sebelum meninggalkan Kota Makkah. Tawaf ini dikerjakan setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai dan dilaksanakan tepat sebelum jamaah kembali ke tanah air atau melanjutkan perjalanan keluar dari Makkah.
Secara hukum, tawaf wada’ bersifat wajib bagi jamaah haji sebagai penutup rangkaian ibadah mereka di Tanah Suci. Namun demikian, terdapat pengecualian bagi wanita yang sedang mengalami haid atau nifas sehingga tidak diwajibkan melaksanakannya.
Apabila seorang jamaah meninggalkan tawaf wada’ tanpa adanya uzur yang dibenarkan secara syariat, maka ia dikenai kewajiban membayar dam sebagai bentuk konsekuensi atas kewajiban yang ditinggalkan.
4. Tawaf Umroh
Dalam ibadah umroh, tawaf memiliki peran yang sangat penting dan menjadi bagian utama dari rangkaian ibadah.
Pengertian Tawaf Umroh
Tawaf umroh adalah tawaf yang dilakukan sebagai bagian dari ibadah umroh. Tawaf ini menjadi rukun umroh, sehingga tidak boleh ditinggalkan.
Waktu Pelaksanaan
Tawaf umroh dilakukan:
- Setelah jamaah sampai di Masjidil Haram
- Setelah niat umroh dan ihram dari miqat
Hukum Tawaf Umroh
Hukum tawaf umroh adalah rukun umroh. Jika tidak dilakukan, maka ibadah umroh tidak sah. Oleh karena itu, setiap jamaah umroh wajib memahami tata cara dan syarat sah tawaf umroh dengan baik.
5. Tawaf Sunnah (Tawaf Tathawwu’)
Selain tawaf-tawaf utama, jamaah juga diperbolehkan melakukan tawaf tambahan.
Pengertian Tawaf Sunnah
Tawaf sunnah atau tawaf tathawwu’ adalah tawaf yang dilakukan di luar tawaf wajib dan rukun, dengan tujuan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Tawaf sunnah dapat dilakukan:
- Kapan saja selama berada di Masjidil Haram
- Tidak terikat waktu tertentu
Hukum Tawaf Sunnah
Hukum tawaf sunnah adalah sunnah, sehingga tidak berdosa jika ditinggalkan. Namun, tawaf ini memiliki keutamaan besar, terutama bagi jamaah yang ingin memperbanyak amal ibadah selama berada di Tanah Suci.
Perbedaan Macam-Macam Tawaf dalam Haji dan Umroh
Agar lebih mudah dipahami, berikut gambaran perbedaan macam-macam tawaf dan pengertiannya:
- Tawaf Qudum: sunnah, dilakukan saat pertama tiba di Makkah
- Tawaf Ifadah: rukun haji, dilakukan setelah wukuf di Arafah
- Tawaf Wada’: wajib, dilakukan sebelum meninggalkan Makkah
- Tawaf Umroh: rukun umroh, bagian utama ibadah umroh
- Tawaf Sunnah: sunnah, dapat dilakukan kapan saja
Dengan memahami perbedaan ini, jamaah dapat mengetahui mana tawaf yang wajib, sunnah, dan mana yang tidak boleh ditinggalkan.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Melakukan Tawaf
Masih banyak jamaah yang melakukan kesalahan saat tawaf, di antaranya:
- Tidak memahami jenis tawaf yang sedang dilakukan
- Salah niat antara tawaf sunnah dan tawaf wajib
- Tidak menjaga kesucian dari hadas
- Terburu-buru hingga mengganggu jamaah lain
- Menganggap semua tawaf hukumnya sama
Kesalahan-kesalahan tersebut umumnya terjadi karena kurangnya pemahaman tentang macam-macam tawaf dan pengertiannya sejak awal.
Pentingnya Bimbingan Agar Tawaf Sesuai Sunnah
Tawaf bukan hanya sekadar mengelilingi Ka’bah, tetapi ibadah yang memiliki syarat, rukun, dan adab tertentu. Oleh karena itu, pendampingan dari pembimbing atau ustadz yang berpengalaman sangat dibutuhkan, terutama bagi jamaah pemula.
Dengan bimbingan yang tepat, jamaah akan:
- Mengetahui jenis tawaf yang sedang dikerjakan
- Melaksanakan tawaf sesuai tuntunan sunnah
- Lebih tenang dan khusyuk dalam beribadah
Penutup
Memahami macam-macam tawaf dan pengertiannya merupakan bekal penting bagi setiap jamaah haji dan umroh. Dengan pengetahuan yang benar, jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih yakin, tenang, dan sesuai tuntunan syariat.
Setiap jenis tawaf memiliki tujuan dan hukum yang berbeda, mulai dari yang sunnah hingga yang menjadi rukun. Oleh karena itu, persiapan ilmu sebelum berangkat ke Tanah Suci menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Bersama Saudaraku Umroh dan Haji, setiap jamaah akan mendapatkan bimbingan ibadah yang jelas dan terarah, sehingga seluruh rangkaian ibadah, termasuk tawaf, dapat dijalankan dengan benar dan penuh kekhusyukan.