Tata Cara Ihram yang Benar Sesuai Sunnah

Tata cara ihram yang benar sesuai sunnah

Tata cara ihram – Sebelum melaksanakan ibadah haji maupun umroh, setiap jamaah perlu mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan tersebut tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga pemahaman keilmuan terkait tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Salah satu hal penting yang wajib dipelajari oleh calon jamaah adalah tata cara ihram.

Memahami tata cara ihram yang benar menjadi bekal utama sebelum berangkat ke Tanah Suci. Ihram bukan sekadar mengenakan pakaian khusus, melainkan tanda dimulainya rangkaian ibadah yang memiliki aturan dan ketentuan tertentu yang harus dipatuhi oleh setiap jamaah.

Kesalahan dalam pelaksanaan ihram dapat berdampak pada keabsahan ibadah haji atau umroh yang dijalankan. Oleh karena itu, melalui artikel ini akan dibahas tata cara ihram yang benar, mulai dari persiapan sebelum ihram hingga pelaksanaannya, agar jamaah dapat menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Persiapan Sebelum Ihram

Sebelum melakukan ihram, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh para jamaah. Beberapa di antaranya yaitu:

1. Merapikan Rambut dan Kumis

Merapikan rambut, kumis, dan jenggot termasuk sunnah sebelum ihram. Hal ini dilakukan agar penampilan bersih dan rapi, sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

2. Mencukur Bulu Ketiak dan Kemaluan

Membersihkan bulu ketiak dan kemaluan merupakan bagian dari fitrah dan sunnah sebelum memasuki ihram. Selain menjaga kebersihan, langkah ini juga menyiapkan jamaah untuk memulai ibadah tanpa hal-hal yang mengganggu.

3. Memotong Kuku

Memotong kuku termasuk sunnah sebelum ihram. Dengan kuku yang bersih, jamaah terhindar dari kotoran dan lebih nyaman selama menjalankan ibadah.

4. Mandi Sunnah

Mandi sunnah sebelum ihram adalah amalan yang dianjurkan untuk menyucikan diri, sehingga jamaah memasuki ibadah dalam keadaan bersih dan fitrah.

5. Menggunakan Minyak Wangi

Sebelum membaca niat ihram, jamaah dianjurkan menggunakan minyak wangi pada badan. Minyak wangi tidak boleh digunakan setelah niat ihram karena termasuk larangan ihram.

6. Memakai Pakaian Ihram yang Bersih

Memakai kain ihram putih yang bersih, baru, dan sesuai ketentuan sunnah membantu jamaah memasuki kondisi ihram dengan sempurna, menandai kesiapan fisik dan spiritual untuk ibadah.

7. Shalat Sunnah Dua Rakaat

Melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebelum membaca niat ihram termasuk sunnah yang dianjurkan. Shalat ini menjadi bentuk persiapan spiritual dan penguatan niat sebelum memasuki ibadah haji atau umroh.

Tata Cara Ihram Sesuai Sunnah Rasulullah

Agar pelaksanaan ihram berjalan sesuai sunnah, jamaah perlu memahami urutan tata cara ihram yang benar. Sebagaimana melansir penjelasan dari laman almanhaj.or.id, berikut penjelasan urutan tata cara ihram yang sesuai sunnah:

1. Mandi Sebelum Ihram

Sebelum memulai ihram, jamaah disunnahkan untuk mandi, baik laki-laki maupun perempuan. Anjuran ini berlaku meskipun dalam keadaan haid atau nifas, sebagaimana dicontohkan oleh Asma’ binti ‘Umais yang diperintahkan Rasulullah untuk mandi lalu berihram.

Mandi sebelum ihram bertujuan untuk membersihkan diri, bukan sebagai syarat sah ihram. Apabila tidak mendapatkan air, tidak disyariatkan tayammum, karena mandi ihram tidak termasuk bersuci dari hadats.

2. Memakai Minyak Wangi Sebelum Ihram

Setelah mandi, jamaah disunnahkan memakai minyak wangi pada badan, seperti di kepala atau jenggot bagi laki-laki. Hal ini berdasarkan riwayat dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang menyebutkan bahwa beliau memakaikan wangi-wangian kepada Rasulullah sebelum beliau berihram.

Perlu diperhatikan bahwa:

  • Minyak wangi hanya boleh digunakan pada tubuh, bukan pada pakaian ihram.
  • Wangi yang dipakai sebelum niat ihram dan masih tersisa setelah ihram tetap diperbolehkan.
  • Setelah berniat ihram, tidak boleh menambah atau memperbarui wangi-wangian.

3. Mengenakan Pakaian Ihram

Bagi laki-laki, pakaian ihram berupa dua helai kain, yaitu bagian bawah (Izar) dan bagian atas (Rida’). Disunnahkan berwarna putih, bersih, dan sederhana. Namun diperbolehkan juga menggunakan kain lain yang halal dan menutup aurat.

Adapun bagi perempuan, tetap memakai pakaian biasa yang menutup seluruh aurat, tanpa menutup wajah dan telapak tangan, serta tidak memakai cadar dan sarung tangan saat ihram.

4. Melaksanakan Shalat Sebelum Ihram

Disunnahkan bagi jamaah untuk berihram setelah melaksanakan shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Jika ihram dilakukan bertepatan dengan waktu shalat fardhu, maka berihram setelah shalat fardhu tersebut.

Namun, perlu dipahami bahwa tidak ada shalat khusus yang disyariatkan secara khusus untuk ihram. Jika tidak bertepatan dengan waktu shalat, maka jamaah boleh langsung berihram tanpa shalat khusus.

5. Membaca Niat Ihram

Setelah semua persiapan dilakukan, jamaah kemudian membaca niat ihram sesuai dengan jenis ibadah yang akan dijalankan. Niat ini menjadi tanda resmi dimulainya ihram, dan sejak saat itu seluruh larangan ihram mulai berlaku. Lafalkan niat hukumnya sunnah, sedangkan niat di dalam hati adalah rukun. Adapun bacaan niat ihram umroh maupun haji:

Niat Haji

Latin: “Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta‘ala.”

Artinya: “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah ta‘ala.”

Niat Umroh

Latin: “Nawaitul ‘umrata wa aḫramtu bihi lillahi ta‘ala”

Artinya: “Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah ta‘ala.”

Niat Haji Sekaligus Umroh (Haji Qiran)

Latin: “Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta‘ala”

Artinya: “Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah ta‘ala.”

6. Membaca Talbiyah

Setelah berniat, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah, sebagai bentuk penghambaan dan jawaban atas panggilan Allah SWT. Talbiyah mulai dibaca setelah ihram dan saat memulai perjalanan, dan terus dilafalkan hingga waktu yang ditentukan dalam manasik haji atau umroh.

Berikut bacaan talbiyah yang bisa diamalkan jamaah:

Latin: “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syariikaa laka”

Artinya: “Ya Allah aku datang memenuhi panggilanmu. Ya Allah tidak ada sekutu bagi-Mu sesungguhnya segala puji dan kenikmatan serta kerajaan (kekuasaan) adalah milik-Mu semua. Tidak ada sekutu bagiMu.”

Kesimpulan

Tata cara ihram adalah tahapan awal yang sangat menentukan dalam ibadah haji dan umroh. Ihram tidak hanya berkaitan dengan pakaian, tetapi menandai dimulainya rangkaian ibadah yang memiliki ketentuan syariat dan harus dijalankan dengan benar sejak awal.

Persiapan sebelum ihram, seperti menjaga kebersihan diri, mandi sunnah, dan menyiapkan pakaian ihram, merupakan amalan sunnah yang dianjurkan agar jamaah memasuki ibadah dalam kondisi fisik dan batin yang siap.

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara ihram yang benar, jamaah dapat menghindari kesalahan yang berpotensi memengaruhi keabsahan ibadah. Semoga dengan persiapan ilmu dan bimbingan yang tepat, menjadikan ibadah Anda mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Ibadah Lebih Tenang dengan Bimbingan Travel yang Tepat

Memahami tata cara ihram secara teori saja terkadang belum cukup, terutama bagi jamaah yang baru pertama kali berangkat haji atau umroh. Dibutuhkan bimbingan dan pendampingan dari tim yang sudah berpengalaman agar setiap tahapan ibadah dapat dijalankan dengan benar dan penuh ketenangan.

Saudaraku merupakan salah satu travel umroh dan haji terpercaya di Malang yang siap mendampingi keberangkatan Anda menuju Tanah Suci. Kami sudah berpengalaman memberangkatan puluhan ribu jamaah sejak tahun 2002. Didukung dengan legalitas yang resmi, baik sebagai PPIU yaitu No. U. 42 Tahun 2022 maupun PIHK No. 13 Tahun 2022 menjadi jaminan bahwa ibadah Anda akan berjalan aman.

Saatnya wujudkan ibadah haji maupun umroh yang nyaman dan berkesan bersama Saudaraku. Konsultasikan rencana keberangkan Anda sekarang juga, dan dapatkan penawaran paket spesial untuk Anda. Semoga Allah mudahkan niat mulia Anda untuk beribadah ke Baitullah.

Banner Konsultasi Umroh & Haji

Bagikan:

Artikel Terbaru

Klaim Promo Terbaru