8 Amalan yang Pahalanya Seperti Haji dan Umroh, Ini Daftarnya!

Amalan yang pahalanya seperti Haji dan Umroh (2)

Amalan yang pahalanya seperti haji dan umroh – Setiap muslim pasti memiliki keinginan untuk berangkat ibadah ke Baitullah. Bisa menyaksikan Ka’bah secara langsung dan menumpahkan seluruh doa di Tanah Suci. Namun tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Ada yang belum mampu secara finansial, belum dapat kuota, atau masih memiliki tanggung jawab lain.

Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Karena itu, Allah memberikan banyak jalan bagi hamba-Nya yang belum mampu berhaji atau umroh. Dalam berbagai hadis, Rasulullah menyebutkan bahwa terdapat beberapa amalan yang pahalanya setara dengan haji dan umroh. Apa saja amalan-amalan tersebut? Dalam artikel berikut akan dibahas apa saja amalannya.

Kesetaraan Pahala Bukan Berarti Bisa Menggantikan

Sebagian orang mungkin bertanya, “Kalau ada amalan yang pahalanya seperti haji dan umroh, apakah berarti saya tidak perlu berhaji atau umroh?” Jawabannya tetap perlu.

Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud “seperti haji atau umroh” dalam hadis adalah dari segi pahala, bukan dari segi hukum. Jadi amalan-amalan yang ada tidak menggantikan kewajiban haji, tetapi Allah berikan karunia yang mendekati pahala melaksanakan ibadah haji. Kewajiban atau kesunnahan dari ibadah haji dan umroh tetap berlaku bagi setiap muslim yang mampu.

Amalan yang pahalanya seperti Haji dan Umroh (1)

Daftar 8 Amalan yang Pahalanya Seperti Haji dan Umroh

Berikut adalah daftar amalan-amalan yang pahalanya setara haji dan umroh menurut berbagai hadis yang ada.

1. Menjaga Shalat Wajib Bersjamaah dan Shalat Dhuha di Masjid

Dalam beberapa hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah akan dicatat seperti orang yang melaksanakan ibadah haji. Selain itu, pada hadis lain ada juga yang menjelaskan bahwa bagi yang keluar rumah dalam keadaan bersuci hanya untuk menunaikan shalat fardhu, Allah memberikan ganjaran sebagaimana pahala jamaah haji yang sedang berihram.

Begitu pula bagi seseorang yang berjalan menuju shalat sunnah seperti Dhuha di Masjid, pahalanya disetarakan dengan pahala umrah sunnah.

2. Duduk Berdzikir Setelah Subuh Lalu Shalat Isyraq

Salah satu amalan yang sering terlewat namun memiliki pahala luar biasa besar adalah berdiam di masjid setelah shalat Subuh untuk berdzikir, hingga matahari terbit, lalu dilanjutkan dengan shalat dua rakaat (dikenal dengan shalat Isyraq).

Baca Juga: Jangan Asal Berangkat! Ini 5 Pilihan Waktu Umroh Terbaik

3. Berangkat ke Masjid untuk Menuntut atau Mengajarkan Ilmu

Rasulullah menyebutkan bahwa siapa yang keluar menuju masjid hanya untuk menuntut ilmu atau mengajarkan kebaikan, Allah catat pahalanya seperti orang yang melaksanakan haji secara sempurna. Hal ini menunjukkan tingginya kedudukan majelis ilmu, bahkan lebih utama dibanding ibadah sunnah lainnya.

Sebab, ilmu adalah jalan menuju kebaikan yang lebih luas, dan majlis ilmu menjadi tempat turunnya rahmat serta dinaunginya para malaikat. Jadi, hadir di pengajian dengan niat tulus bukan karena teman atau formalitas, bisa bernilai seperti pahala haji.

4. Membiasakan Tasbih, Tahmid, dan Takbir Setelah Shalat

Pada masa Rasulullah ada sekelompok sahabat dari kalangan kurang mampu yang merasa sedih karena tidak bisa melakukan amalan besar seperti haji, umrah, sedekah, atau jihad. Mereka melaksanakan shalat dan puasa sebagaimana kaum muslimin lainnya, tetapi tidak punya kemampuan harta untuk menunaikan ibadah tambahan sebagaimana orang-orang kaya.

Merasa tertinggal dari segi pahala, mereka menyampaikan kegelisahannya kepada Rasulullah. Bukannya ditegur, mereka justru diberikan solusi yang sangat bijaksana. Rasulullah menyampaikan terdapat amalan ringan yang nilainya bisa menyamai bahkan melampaui pahala ibadah besar yaitu membaca tasbih, tahmid, dan takbir setelah shalat fardhu sebanyak 33 kali.

Bahkan disebutkan bahwa tidak ada yang dapat mengungguli orang yang membiasakan dzikir ini kecuali mereka melakukan hal yang sama.

5. Berbuat Baik atau Berbakti Kepada Orang Tua

Seorang sahabat pernah mengungkapkan keinginannya untuk berjihad namun tidak mampu. Maka Rasulullah memerintahkannya untuk memperbanyak bakti kepada ibunya. Lalu beliau menegaskan bahwa jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka pahalanya seperti haji, umrah, dan jihad sekaligus.

Ini menunjukkan bahwa birrul walidain (berbakti kepada orang tua) bukan hanya akhlak mulia, tetapi juga bernilai pahala besar. Bahkan jika kedua orang tua sudah wafat, berdoa, bersedekah atas nama mereka, dan menjaga silaturahmi keluarga juga termasuk bentuk bakti yang mendapat balasan tinggi.

6. Bersungguh-Sungguh Niat Haji, Namun Terhalang Uzur

Seseorang yang benar-benar ingin berhaji lalu terhalang oleh uzur seperti sakit, keterbatasan fisik, atau meninggal sebelum keberangkatan tetap dicatat mendapatkan pahala haji. Sebab dalam Islam, niat yang disertai usaha nyata seperti mendaftar atau menabung, sudah dianggap sebagai amal, meskipun belum terlaksana.

Rasulullah menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki niat kuat untuk beramal, namun terhalang karena uzur, tetap mendapat pahala sebagaimana mereka yang melaksanakannya. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menilai hasil akhirnya, tetapi juga kesungguhan niat dan usaha seorang hamba.

Ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang belum mampu berhaji, bahwa niat yang kuat dan usaha yang nyata juga memiliki nilai ibadah besar.

Baca Juga: Selalu Penuh Jamaah, Ini Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan

7. Shalat Dua Rakaat di Masjid Quba’

Masjid Quba’ adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah setelah hijrah ke Madinah. Dalam hadis sahih disebutkan bahwa shalat di Masjid Quba’ setara dengan pahala umrah. Bagi jamaah umrah atau haji yang singgah di Madinah, menyempatkan shalat dua rakaat di Masjid Quba’ menjadi kesempatan meraih pahala umrah tambahan tanpa harus melakukan perjalanan ibadah yang panjang.

8. Melaksanakan Umrah di Bulan Ramadhan

Terdapat hadis yang sangat populer bahwa umrah di bulan Ramadhan pahalanya seperti haji. Sementara itu dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa pahala umroh di bulan Ramadhan sama seperti berhaji bersama Rasulullah. Namun para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah “pahala”, bukan “menggugurkan kewajiban haji”.

Artinya, bila seseorang belum mampu berhaji, melakukan umrah di bulan Ramadan bisa menjadi pengganti pahala haji, sekalipun tidak menggantikan kewajiban hajinya. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin mendapat pahala besar namun belum siap berhaji.

Baca Juga: Masa Tunggu Haji Plus Lebih Singkat, Berapa Lama Sebenarnya?

Kesimpulan

Keutamaan haji dan umroh memang luar biasa besar, namun kasih sayang Allah tidak terbatas hanya bagi mereka yang mampu berangkat ke Tanah Suci. Dalam berbagai hadis, Rasulullah menyampaikan bahwa ada banyak amalan lain yang juga bernilai tinggi dan bisa menyamai pahala haji dan umroh.

Mulai dari menjaga shalat berjamaah, berdzikir setelah shalat, menghadiri majelis ilmu, hingga berbakti kepada orang tua. Semuanya dapat menjadi jalan meraih pahala besar dengan cara yang ringan dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

Namun penting untuk diingat, seluruh amalan tersebut tidak menggugurkan kewajiban haji bagi yang mampu melakukannya. Amalan-amalan ini adalah bentuk karunia tambahan dari Allah, agar setiap hamba memiliki kesempatan mendapatkan pahala besar meskipun belum diberi kemampuan pergi ke Baitullah.

Maka, selagi belum tiba waktu untuk berangkat ke Tanah Suci, jangan sia-siakan kesempatan untuk mengamalkan delapan amalan mulia ini. Siapa tahu, dari sini Allah bukakan jalan dan rezeki untuk akhirnya bisa bertamu langsung ke rumah-Nya. Semoga Allah memberi kemudahan dan kekuatan untuk mengamalkannya.

Foto bersama Jamaah Haji Plus Saudaraku Travel

Saatnya Raih Kemuliaan Haji dan Umroh Impian Bersama Saudaraku

Berbagai amalan di atas memang menjadi jalan untuk meraih pahala besar bagi mereka yang belum berkesempatan ke Tanah Suci. Namun, kesempatan berhaji dan berumroh secara langsung tetap menjadi cita-cita tertinggi setiap muslim.

Jika Anda memiliki niat kuat namun masih bingung memilih travel haji dan umroh yang aman dan terpercaya, Saudaraku adalah pilihan yang tepat. Sejak tahun 2002, Saudaraku telah dipercaya mendampingi keberangkatan ribuan jamaah dari berbagai kota di Jawa Timur, khususnya Malang, Surabaya, dan Sidoarjo. Alhamdulillah, Kami mendapatkan banyak testimoni positif dari para jamaah. Mereka pengalaman ibadah yang nyaman, sesuai sunnah, dan berkesan.

Saudaraku juga telah memiliki legalitas resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Nomor U.42 Tahun 2022 serta Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Nomor 13 Tahun 2022. Izin lengkap ini menjadi bukti bahwa Saudaraku adalah travel haji dan umroh yang amanah, profesional, dan diawasi langsung oleh Kementerian Agama.

Insya Allah, kini giliran Anda menyusul mereka menuju Tanah Suci. Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi gratis, cek jadwal keberangkatan terbaru, dan temukan paket terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Banner Konsultasi Umroh & Haji

Bagikan:

Artikel Terbaru

Klaim Promo Terbaru